Langsung ke konten utama

Postingan

[LISIGER AUGUSTUS] : Kembang Nona Makan Sirih, Bunga Khas Betawi Yang Berkhasiat Obat

Kembang Nona Makan Sirih, Bunga Khas Betawi Yang Berkhasiat Obat Oleh : Naafila Noor Danica Pendidikan Geografi 2017 Namanya  nona makan sirih . Dalam bahasa Inggris, menurut situs  floridata.com , namanya tidak kalah menarik, mulai dari bleeding heart,  glorybower ,  bleeding heart vine , hingga   bleeding glory bower . Namanya memang menggambarkan penampilannya. Di antara bunganya yang kecil-kecil berwarna putih itu muncul bunga mungil berwarna merah. Mengingatkan pada orang tua yang menyelipkan susur merah di bibirnya. Padahal, yang berwarna putih itu, sebenarnya kelopak daun, sementara bunga yang sesungguhnya berwarna merah yang muncul di tengah kelopak daun tersebut. Nona makan sirih adalah jenis tanaman hias merambat, termasuk tanaman yang rajin berbunga. Jika rajin merawatnya, dengan cara memangkas batang tua dan membuang bunga yang layu, tanaman ini lebih rajin berbunga. Tanaman ini biasa ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau di...
Postingan terbaru

[LISIGER AGUSTUS : Tradisi Lompat Batu Masyarakat Nias]

Tradisi Lompat Batu Masyarakat Nias Oleh : Hanan Firdaus Pendidikan Geografi 2017 Tradisi melompat batu atau yang biasa disebut oleh orang Nias sebagai fahombo batu adalah pada mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik. Lebih jauh dari itu bila sang pemuda mampu melompati batu yang disusun hingga mencapai ketinggian 2 m dengan ketebalan 40 cm dengan sempurna maka itu artinya sang pemuda kelak akan menjadi pemuda pembela kampungnya samu’i mbanua atau la’imba hor, jika ada konflik dengan warga desa lain.  Tapi satu hal yang perlu diketahui bahwa tradisi lompat batu ini tidak terdapat di semua wilayah Nias dan hanya terdapat pada kampung-kampung tertentu saja seperti di wilayah Teluk Dalam. Dan satu hal lagi, tradisi ini hanya boleh diikuti oleh kaum laki-laki saja, dan sama sekali tak memperbolehkan kaum perempuan untuk mencobanya mengingat lompat batu merupakan ajang ketan...

[LISIGER AGUSTUS] : Mengenal Awan Mammatus

Mengenal Awan Mammatus Oleh : Maylinda Wahyuningrum Pendidikan Geografi 2017 Awan mammatus berkaitan erat dengan badai petir. Namun tidak harus selalu diidentikan dengan 'senjata asap' dari tornado, hujan es, atau tiupan angin yang signifikan. Awan mammatus biasanya terasosiasi dengan awan comulonimbus aktif. Menurut National Weather Service Online School for Weather, awan mammatus terjadi saat udara di lapisan awan turun ke udara yang jernih di bawahnya dan tetesan awan yang menguap.  Deputi Kepala BMKG Bidang Meteorologi Mulyono Prabowo menuturkan, awan mammatus biasanya merupakan bagian dari awan kumulonimbus. Pembentukannya merupakan pembentukan awan Cummulonimbus (Cb) itu sendiri. "Setelah Cb terbentuk, karena aktifnya proses konveksi (pergerakan keatas-kebawah udara basah dalam Cb menjadikan Cb makin tumbuh membesar) di dalam Cb sehingga dasar anvil awan Cb yang awalnya relatif halus terdorong-dorong oleh proses konveksi tadi menjadikan dasar a...

[LISIGER MEI] : Berkendara di Atap Norwegia

Berkendara di Atap Norwegia Oleh : Hanan Firdaus Dengan rute sepanjang 108 kilometer, Jalan Sognefjellet yang menghubungkan pegunungan di bagian pesisir barat Norwegia menyuguhkan pemandangan fjord nan fantastis. Sarat keindahan Pegunungan, fjord, dan hutan Norwegia tersohor di dunia. Keindahan pemandangannya bukan lagi rahasia. Namun, salah satu cara untuk melihat pemandangan tersebut ialah dengan berkendara di Jalan Sognefjellet atau lebih dikenal dengan ‘jalan yang melintasi atap Norwegia’. Jalan Sognefjellet, yang merupakan salah satu dari 18 rute wisata nasional di Norwegia, membelah lembah-lembah subur, menembus gunung-gunung tinggi dan danau-danau, serta menghubungkan sejumlah pegunungan di bagian pesisir barat dengan fjord nan menawan. Jalan Sognefjellet juga menghubungkan wisatawan ke Taman Nasional Jotunheimen. Hak atas foto STUART BUTLER Awal yang tenang Rasa tenang dan damai melingkupi saat memulai perjalanan di Jalan Sognefjellet. Perlahan ken...

[LISIGER MEI] : Mengamati Perubahan Iklim dalam Film Dokumenter "Chasing Ice"

Mengamati Perubahan Iklim dalam Film Dokumenter Chasing Ice Oleh : Nikita Theresia Afdan Perubahan iklim memang tidak begitu terasa dampaknya secara langsung oleh kita, namun beruang di kutub utara merasakan dampak yang signifikan dari adanya perubahan iklim. Mencairnya es di kutub utara setiap tahun, membuat beruang kutub kehilangan tempat pijakannya yaitu es, demikian juga penguin dan hewan-hewan lain yang tinggal di kutub utara. Seebuah film dokumenter yang berjudul Chasing Ice memberikan kita sebuah pandangan baru dan serius terhadap perubahan iklim. Film dokumenter yang berdurasi 1 jam 15 menit, seakan membawa kita kepada perjalanan gletser-gletser besar di dunia. Film Chasing Ice meraih penghargaan dari Satellite Award pada tahun 2012 dalam kategori film dokumenter terbaik dan pada tahun 2014 mendapat penghargaan dari News and Documentary Emmy Award dalam kategori Nature Programming terbaik.  Sekilas saya akan mengkaji terkait film dokumenter ini, sebagai mahas...

[LISIGER MEI] : Mengenang Kembali Jasa Pantograf Yang Hampir Terlupakan

Mengenang Kembali Jasa Pantograf Yang Hampir Terlupakan Oleh : Salsabila Pantograf adalah alat yang berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil sebuah peta atau gambar. Dengan menggunakan alat ini, seseorang dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. (Sumber: Koleksi penulis, 2006). Pantograf berbahan dasar potongan kayu berbentuk persegi panjang yang masing-masing potongan disatukan dengan baut. Cara membuatnya tidak sulit dan bahan-bahannya mudah kita temui di pasaran. Pertama-tama yang kalian lakukan ialah menyiapkan alat dan bahannya yaitu, empat batang kayu (dua batang kayu a dan b berukuran panjang 50 cm, dan batang kayu c berukuran 30 cm dan batang kayu d berukuran 20 cm), tiga buah baut, amplas, kuas, pernis, bor kayu, dan dua buah pensil. Selanjutnya cara pembuatan yang pertama ialah tandai setiap ujung kayu dengan jarak 1 cm, kemudian lubangi kayu dengan bor kayu. Amplas kayu agar lebih halus. Selanjutnya, panaskan kayu dengan api kecil ...

[LISIGER MARET] : Selamat Datang di Jakarta dengan MRT

SELAMAT DATANG DI JAKARTA DENGAN MRT Oleh Elva Susanti Meylani Empat ratus ribu penduduk telah menjajal layanan gratis Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta yang dibuka sampai akhir bulan Maret ini. Sebanyak 13 stasiun yang terbentang dari bundaran HI, Jakarta Pusat sampai Lebak Bulus, Jakarta Selatan dihubungkan dengan jalur layang dan jalur tanah. Layanan ini diberi nama Ratangga, dalam bahasa Jawa berarti “kendaraan beroda” atau “kereta”. Walau jumlah stasiun masih terbatas, keberadaan MRT fase pertama diharapkan dapat meringankan kemacetan di area dengan tingkat mobilitas tinggi seperti Sudirman-Thamrin. Kecepatan dan ketepatan waktu wahana transportasi ini menjadi nilai jual yang dapat menarik kalangan pekerja. MRT dapat menempuh jarak antarstasiun dalam dua menit saja dengan headway atau rentang waktu kedatangan antarkereta lima menit pada jam sibuk. Dikutip dari kompas.com, seorang warga mengakui jarak yang dapat ditempuhnya sampai dua jam menggunakan Transjakarta atau APTB ha...