Langsung ke konten utama

[LISIGER MEI] : Berkendara di Atap Norwegia

Berkendara di Atap Norwegia
Oleh : Hanan Firdaus



Dengan rute sepanjang 108 kilometer, Jalan Sognefjellet yang menghubungkan pegunungan di bagian pesisir barat Norwegia menyuguhkan pemandangan fjord nan fantastis.

Sarat keindahan

Pegunungan, fjord, dan hutan Norwegia tersohor di dunia. Keindahan pemandangannya bukan lagi rahasia. Namun, salah satu cara untuk melihat pemandangan tersebut ialah dengan berkendara di Jalan Sognefjellet atau lebih dikenal dengan ‘jalan yang melintasi atap Norwegia’. Jalan Sognefjellet, yang merupakan salah satu dari 18 rute wisata nasional di Norwegia, membelah lembah-lembah subur, menembus gunung-gunung tinggi dan danau-danau, serta menghubungkan sejumlah pegunungan di bagian pesisir barat dengan fjord nan menawan. Jalan Sognefjellet juga menghubungkan wisatawan ke Taman Nasional Jotunheimen.

Hak atas fotoSTUART BUTLER

Awal yang tenang

Rasa tenang dan damai melingkupi saat memulai perjalanan di Jalan Sognefjellet. Perlahan kendaraan meninggalkan Kota Lom yang terletak di pegunungan dan mulai meluncur di tepian Sungai Bøver. Sesekali puncak gunung yang tertutup salju tampak ketika melewati lembah nan sunyi. Perjalanan melintasi Jalan Sognefjellet harus disiapkan dari jauh hari karena selama setahun jalan tersebut hanya dibuka dari Mei hingga September. Di luar masa itu, Jalan Sognefjellet tertutup salju setinggi lebih dari satu meter. Tatkala saya melewati bagian pertama jalan tersebut pada awal Agustus, padang dipenuhi bunga-bunga ungu. (Foto: Stuart Butler)


Hak atas fotoSTUART BUTLER

Dunia raksasa

Taman Nasional Jotunheimen, yang secara harfiah berarti ‘rumah para raksasa’, memiliki luas 1.151 kilometer per segi dan menampung lebih dari 275 gunung. Gunung –gunung tersebut tingginya mencapai paling tidak 2.000 meter, termasuk Gunung Galdhøpiggen setinggi 2.469 meter yang merupakan gunung tertinggi di bagian utara Eropa. Ada pula Gunung Store Skagastølstind (foto di atas) yang mencapai 2.403 meter dan merupakan gunung tertinggi ketiga di Norwegia. Pegunungan tersebut mendominasi sebagian besar pemandangan di sepanjang Jalan Sognefjellet. (Foto: Stuart Butler)


Hak atas fotoSTUART BUTLER

Surga para pendaki

Terletak sekitar 37 kilometer sebelah barat Kota Lom, penginapan Krossbu Turiststasjon ialah titik awal pendakian di Taman Nasional Jotunheimen. Dari penginapan tersebut, rute pendakian paling populer ialah jalan pergi-pulang sejauh 6 kilometer menuju kaki glasier Smørstabbreen. Ada pula pendakian jarak jauh yang meliputi tiga malam perjalanan melintasi taman nasional melalui pondok penginapan Skogadalsbøen dan Vettisfossen (Foto: Stuart Butler)


Hak atas fotoSTUART BUTLER

Daratan dingin dan beku

Meski Taman Nasional Jotunheimen terletak di sebelah selatan Lingkaran Arktik, ketinggiannya cukup menunjang iklim serta flora dan fauna khas Arktik. Masa musim panas di sepanjang Juli sampai pertengahan Agustus cenderung pendek dan musim dingin panjang dan sulit. Pada foto di atas tampak tumbuhan Arktik yang menambah warna pada pemandangan pegunungan terjal. (Foto: Stuart Butler)


Hak atas fotoSTUART BUTLER

Air mata raksasa membeku

Pada titik tertinggi di Jalan Sognefjellet terdapat Danau Smørstabbreen (foto di atas), sejauh 49 kilometer sebelah barat Kota Lom. Jalan Sognefjellet, yang terbentang pada ketinggian 1.434 meter di atas permukaan laut, kerap dianggap sebagai jalan pegunungan tertinggi di bagian utara Eropa. Mungkin karena terinspirasi keindahan di wilayah ini, pujangga Norwegia pada abad ke-19, Aasmund Olavsson Vinje, menggambarkannya sebagai dunia yang dihuni raksasa dan troll. Namun, ketika manusia menemukan api, mereka mengejar mahkluk-mahkluk tersebut ke utara sampai jatuh dari pinggir bumi. Air mata, yang makhluk-makhluk itu keluarkan saat dikejar, membeku ke pegunungan dan danau-danau di sekitar. Ketika hari cerah, Danau Smørstabbreen menjelma menjadi pemandangan paling menakjubkan yang disaksikan dari atap Norwegia

Source : Berita BBC

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[LISIGER MEI] : Mengenang Kembali Jasa Pantograf Yang Hampir Terlupakan

Mengenang Kembali Jasa Pantograf Yang Hampir Terlupakan Oleh : Salsabila Pantograf adalah alat yang berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil sebuah peta atau gambar. Dengan menggunakan alat ini, seseorang dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. (Sumber: Koleksi penulis, 2006). Pantograf berbahan dasar potongan kayu berbentuk persegi panjang yang masing-masing potongan disatukan dengan baut. Cara membuatnya tidak sulit dan bahan-bahannya mudah kita temui di pasaran. Pertama-tama yang kalian lakukan ialah menyiapkan alat dan bahannya yaitu, empat batang kayu (dua batang kayu a dan b berukuran panjang 50 cm, dan batang kayu c berukuran 30 cm dan batang kayu d berukuran 20 cm), tiga buah baut, amplas, kuas, pernis, bor kayu, dan dua buah pensil. Selanjutnya cara pembuatan yang pertama ialah tandai setiap ujung kayu dengan jarak 1 cm, kemudian lubangi kayu dengan bor kayu. Amplas kayu agar lebih halus. Selanjutnya, panaskan kayu dengan api kecil ...

[LISIGER OKTOBER] Mengenal Lebih Dalam Kesenian Debus Asal Banten

Penulis : M. Gendra Mahdavikia - Geografi 2016 Pernahkah kalian mendengar atau melihat kesenian Debus? Apasih itu Debus? Debus merupakan kesenian bela diri yang berasal dari Banten. Kesenian ini mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa, misalnya kebal terhadap   senjata tajam, kebal terhadap air keras, dan lain- lain. Kesenian Debus merupakan kesenian yang dikombinasikan dengan seni tari, seni suara dan kebatinan yang bernuansa penuh magis. Dan dewasa ini kesenian debus biasanya dipertunjukkan sebagai pelengkap upacara adat, upacara magis dan untuk hiburan masyarakat. Pemain Debus merupakan pertunjukan seni secara berkelompok dengan jumlah pemain sebanyak 12 sampai 15 orang, yang masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut: 1. 1 orang juru gendang 2. 1 orang penabuh tembang 3. 2 orang penabuh dogdog tingtit 4. 1 orang penabuh kecrek 5. 4 orang sebagai penzikir 6. 5 orang pemain atraksi 7. 1 orang sebagai syekh     ...

[LISIGER AGUSTUS] Mengenal Morelia Viridis dari Timur Indonesia

Penulis : Rian Ariyanto - Geografi 2016 Sumber foto : imgur.com Green Tree Python / GTP ( Morelia Viridis ) atau yang biasa dikenal dengan nama Chondro banyak terdapat di Papua, Papua Nugini & Australia. Ular GTP masih satu keluarga dengan ular python lainnya, meskipun ia merupakan ular pohon hijau tapi GTP tidak berbisa. Ular GTP tinggal di habitat yang lembab dan bagian tropis yang hangat. GTP termasuk satwa yang mulai langka di tempat asalnya karena penghancuran habitat, perdagangan kulitnya & diburu untuk makanan dan obat kulit. Ular GTP sudah masuk kategori Apendiks II oleh CITES ( Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora ). Seperti kebanyakan ular pohon, GTP memangsa binatang pengerat dan unggas kecil. GTP dewasa berukuran panjang hingga 2,1 meter untuk spesimen yang besar, sedangkan untuk spesimen yang medium, GTP bisa mencapai panjang 1.8 meter. Chondro suka bergulung di pohon, melingkarkan diri dengan kuat di cabang po...