Langsung ke konten utama

[LISIGER AUGUSTUS] : Kembang Nona Makan Sirih, Bunga Khas Betawi Yang Berkhasiat Obat

Kembang Nona Makan Sirih, Bunga Khas Betawi Yang Berkhasiat Obat
Oleh : Naafila Noor Danica
Pendidikan Geografi 2017


Namanya nona makan sirih. Dalam bahasa Inggris, menurut situs floridata.com, namanya tidak kalah menarik, mulai dari bleeding heart, glorybowerbleeding heart vine, hingga  bleeding glory bower.
Namanya memang menggambarkan penampilannya. Di antara bunganya yang kecil-kecil berwarna putih itu muncul bunga mungil berwarna merah. Mengingatkan pada orang tua yang menyelipkan susur merah di bibirnya. Padahal, yang berwarna putih itu, sebenarnya kelopak daun, sementara bunga yang sesungguhnya berwarna merah yang muncul di tengah kelopak daun tersebut.
Nona makan sirih adalah jenis tanaman hias merambat, termasuk tanaman yang rajin berbunga. Jika rajin merawatnya, dengan cara memangkas batang tua dan membuang bunga yang layu, tanaman ini lebih rajin berbunga.
Tanaman ini biasa ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau di taman-taman, dan dapat ditemukan sampai ketinggian 1.000 meter di atas permukaan air laut.
Asalnya dari Afrika tropis, terbentang dari Kamerun barat hingga Senegal. Nona makan sirih dapat ditanam di pot atau di tanah, menyukai lokasi yang sedikit terlindung atau terkena matahari penuh untuk berbunga bagus.
Nona makan sirih, yang memiliki nama ilmiah Clerodendrum thomsonae Balf. F., mengutip dari krbogor.lipi.go.id, adalah tumbuhan perdu memanjat atau merambat dari keluarga Lamiaceae (yang sebelumnya oleh para ahli dimasukkan ke dalam Verbenaceae). Batangnya berkayu, batang mudanya segi empat, berbulu sangat pendek. Panjang tanaman dapat mencapai 2-7 m.
Daunnya daun tunggal, bertangkai 1-3 cm, bentuknya bulat telur memanjang, 5-14 cm x 2-7 cm, tekstur seperti kertas, ujung runcing, tepi rata, seperti daun sirih namun warnanya lebih gelap, berbulu halus.
Perbungaannya majemuk tandan, keluar dari ujung ranting atau ketiak daun. Kelopak putih, berbulu, panjang 1-3 cm, mahkota merah, panjang lebih kurang 2 cm.
Buahnya bulat, warnanya hijau. Biji 2-4 buah, bila masak berwarna cokelat hitam.
Tanaman ini menyukai sinar matahari langsung, dengan memerlukan penyiraman yang cukup. Sesekali dapat diberi pupuk NPK, misalnya tiga bulan sekali diberi tiga sendok makan NPK (15-30-15). Untuk memperbanyak tanaman, bisa melakukannya dengan stek batang, dengan menyemaikan biji-bijinya, atau memisahkan akar.
Asalnya dari Afrika barat tropis, terbentang dari Kamerun barat hingga Senegal, namun kini tersebar di seluruh penjuru dunia karena populer sebagai tanaman hias penaung.
Manfaat dan Khasiat Nona Makan Sirih
Genus Clerodendrum, menurut berbagai referensi, terdiri atas  400-500 spesies, mulai dari jenis yang merambat, semak, herba, hingga jenis pohon.
Mengutip dari missouribotanicalgarden.com,  nama genus Clerodendrum berasal dari kata dalam bahasa Yunani “kleros” yang berarti “chance” dan “dendron” yang berarti “tree”.
Mengutip dari Wikipedia, tanaman ini mendapatkan nama ilmiah yang terinspirasi dari nama Pdt William Cooper Thomson (1829-1822 Maret 1878), misionaris dan dokter yang bertugas di Nigeria, untuk menghormati almarhum istrinya.  Namun, situs web missouribotanicalgarden.com menyebutkan penamaan spesies itu diberikan untuk menghormati dokter Skotlandia, Thomas Thomson (1817-1878) yang menjadi pengawas di Calcutta Botanic Garden (1854-1861). Namanya banyak disematkan pada nama tumbuhan dari kawasan Himalaya, untuk menghormati jasa-jasanya.
Pada pertengahan abad ke-19, tanaman hias ini dikenal dengan nama "beauty bush".
Belum banyak penelitian dilakukan untuk menguak potensi nona makan sirih. Augustian Rajam Florence, Joseph Joselin, Solomon Jeeva dari Departement Botani pada Scott Christian College (Autonomous), Nagercoil, Tamilnadu, India, melalui penelitian “Intra-specific variation of Bioactive Principles in Select Members of the Genus Clerodendrum L.”, meneliti tentang kemungkinan kemampuan terapeutik genus Clerodendrum.
Genus Clerodendrum L. menurut penelitian mereka, yang tersebar luas di daerah tropis hingga subtropis, sejak lama dimanfaatkan secara tradisional sebagai obat sifilis, tifoid, kanker, tekanan darah tinggi, hingga penyakit kuning, selain sebagai tanaman hias.
Berbagai penelitian berkaitan dengan ethnomedicinal mengklaim genus ini sangat potensial untuk dijadikan objek penelitian untuk pengembangannya sebagai obat modern, mengingat senyawa kimia yang dikandungnya.
Konstituen fitokimia seperti alkaloid, flavonoid, steroid, dan terpenoid, menurut para peneliti tersebut, diyakini bertanggung jawab atas sifat terapeutik. Pada jenis Clerodendrum infortunatum, alkaloid hadir di semua ekstrak. Peneliti Shareef dan kawan-kawan, memfokuskan studinya pada spesies Clerodendrum serratum, dan menemukan bahwa alkaloid hadir di semua ekstrak kecuali etil asetat. Penelitian yang dilakukan Roy dan kawan-kawan, melaporkan kegiatan antijamur pada ekstrak tanaman jenis Clerodendrum infortunatum.
Sidik Raharjo dalam buku berjudul Rangkuman Fungsi dan Khasiat Tanaman Obat yang diterbitkan Merapi Farma Herbal pada 2013 menyebutkan tanaman nona makan sirih memiliki khasiat sebagai obat kencing batu dan pelancar air seni. Situs herba menyebutkan tanaman ini memiliki khasiat sebagai obat radang selaput gendang telinga (tympanitis) pada anak.

Source : Herbalisnusantara.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[LISIGER MEI] : Mengenang Kembali Jasa Pantograf Yang Hampir Terlupakan

Mengenang Kembali Jasa Pantograf Yang Hampir Terlupakan Oleh : Salsabila Pantograf adalah alat yang berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil sebuah peta atau gambar. Dengan menggunakan alat ini, seseorang dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. (Sumber: Koleksi penulis, 2006). Pantograf berbahan dasar potongan kayu berbentuk persegi panjang yang masing-masing potongan disatukan dengan baut. Cara membuatnya tidak sulit dan bahan-bahannya mudah kita temui di pasaran. Pertama-tama yang kalian lakukan ialah menyiapkan alat dan bahannya yaitu, empat batang kayu (dua batang kayu a dan b berukuran panjang 50 cm, dan batang kayu c berukuran 30 cm dan batang kayu d berukuran 20 cm), tiga buah baut, amplas, kuas, pernis, bor kayu, dan dua buah pensil. Selanjutnya cara pembuatan yang pertama ialah tandai setiap ujung kayu dengan jarak 1 cm, kemudian lubangi kayu dengan bor kayu. Amplas kayu agar lebih halus. Selanjutnya, panaskan kayu dengan api kecil ...

[LISIGER OKTOBER] Mengenal Lebih Dalam Kesenian Debus Asal Banten

Penulis : M. Gendra Mahdavikia - Geografi 2016 Pernahkah kalian mendengar atau melihat kesenian Debus? Apasih itu Debus? Debus merupakan kesenian bela diri yang berasal dari Banten. Kesenian ini mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa, misalnya kebal terhadap   senjata tajam, kebal terhadap air keras, dan lain- lain. Kesenian Debus merupakan kesenian yang dikombinasikan dengan seni tari, seni suara dan kebatinan yang bernuansa penuh magis. Dan dewasa ini kesenian debus biasanya dipertunjukkan sebagai pelengkap upacara adat, upacara magis dan untuk hiburan masyarakat. Pemain Debus merupakan pertunjukan seni secara berkelompok dengan jumlah pemain sebanyak 12 sampai 15 orang, yang masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut: 1. 1 orang juru gendang 2. 1 orang penabuh tembang 3. 2 orang penabuh dogdog tingtit 4. 1 orang penabuh kecrek 5. 4 orang sebagai penzikir 6. 5 orang pemain atraksi 7. 1 orang sebagai syekh     ...

[LISIGER AGUSTUS] Mengenal Morelia Viridis dari Timur Indonesia

Penulis : Rian Ariyanto - Geografi 2016 Sumber foto : imgur.com Green Tree Python / GTP ( Morelia Viridis ) atau yang biasa dikenal dengan nama Chondro banyak terdapat di Papua, Papua Nugini & Australia. Ular GTP masih satu keluarga dengan ular python lainnya, meskipun ia merupakan ular pohon hijau tapi GTP tidak berbisa. Ular GTP tinggal di habitat yang lembab dan bagian tropis yang hangat. GTP termasuk satwa yang mulai langka di tempat asalnya karena penghancuran habitat, perdagangan kulitnya & diburu untuk makanan dan obat kulit. Ular GTP sudah masuk kategori Apendiks II oleh CITES ( Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora ). Seperti kebanyakan ular pohon, GTP memangsa binatang pengerat dan unggas kecil. GTP dewasa berukuran panjang hingga 2,1 meter untuk spesimen yang besar, sedangkan untuk spesimen yang medium, GTP bisa mencapai panjang 1.8 meter. Chondro suka bergulung di pohon, melingkarkan diri dengan kuat di cabang po...