Penulis : Royadi - Geografi 2017
Bungung Dodo mungkin sudah punah lebih
dari 300 tahun yang lalu. Namun masih tetap ada saja kisah yang belum terungkap
dari burung yang tak bisa terbang ini. Burung dengan nama latin Raphus
cucullatus ini merupakan spesies endemik Mauritius, sebuah
pulau di timur Madagaskar di Samudra Hindia. Orang-orang Eropa pertama kali
menyadari keberadaan burung itu saat penjelajah Belanda menemukan hewan
tersebut pada tahun 1598.
Seiring banyaknya pelaut yang bertandang
ke Mauritus, mereka kemudian mulai memanfaatkan burung Dodo sebagai bahan
makanan. Habitat mereka juga makin terpojok seiring dominasi tikus, kucing,
anjing dan babi yang memakan telur-telur mereka. Dodo akhirnya benar-benar
punah di rumah mereka pada tahun 1662.Selain itu, ada yang menarik soal kisah
burung Dodo ini. Mereka ternyata juga sempat dibawa keluar dari tanah
kelahirannya untuk tujuan tertentu.
Salah satunya adalah burung Dodo yang
kini menjadi koleksi dari Museum Sejarah Alam Universitas Oxford di Inggris.
Paul Smith direktur Museum Sejarah Alam Universitas Oxford menduga koleksi
burung Dodo yang kemudian diberi nama Dodo Oxford ini awalnya dibawa ke London
untuk sebuah pertunjukan pada tahun 1638. Orang-orang merasa penasaran dan mau
membayar untuk melihat dan memberi makan burung Dodo. Barulah kemudian Dodo
diambil alih oleh John Tradescant, yang menjadikannya sebagai koleksi untuk
museum tersebut. Meski begitu, ada
hal lain juga yang berhasil ditemukan manakala peneliti Oxford bersama
Universitas Warwick melakukan penelitian terhadap koleksi tersebut.
Ternyata, saat dilakukan pemindaian
micro-CT lebih lanjut, mereka menemukan adanya tanda-tanda bintik aneh di leher
dan bagian kepala burung yang tidak bisa terbang ini. Bintik kecil itu
merupakan peluru kecil. Ini berarti seseorang memburu dan menembak burung Dodo
itu dari belakang. "Awalnya
kami menduga Dodo dibawa ke London dalam keadaan hidup. Namun sekarang ada
pemikiran lain soal bagaimana spesimen itu sampai ke sini," kata Smith
Anehnya, scan tersebut
mengungkapkan bahwa peluru tidak menembus tengkorak tebal burung ini. Meski
begitu, tembakan peluru itu tetap membuatnya terbunuh. "Saat ini, kami tidak tahu di mana
burung itu ditembak," kata Mark Williams dari Universitas Warwick.
Apakah ditembak di Inggris? Lebih mungkin, apakah
itu ditembak di Mauritius dan kemudian dipindahkan ke Amerika Serikat? Apakah
itu tembakan untuk makanan di kapal? Kami benar-benar tidak tahu,"
imbuhnya.
Koleksi
burung Dodo ini memang sangat berharga. Sebab, koleksi ini merupakan
satu-satunya spesimen dodo di dunia yang masih mengandung kulit serta jaringan
lunak lainnya dengan DNA yang masih bisa diekstraksi. Bahkan penulis Lewis
Carroll sampai terinspirasi dan membuat karakter Dodo dalam buku "Alice in
Wonderland " pada tahun 1865.
Sumber :
http://nationalgeographic.grid.id/amp/13243336/kisah-tragis-burung-dodo-yang-sudah-punah
Komentar
Posting Komentar