Langsung ke konten utama

[LISIGER DESEMBER] Jajan Enak, Bayar Pakai Bambu

Penulis : Husna Munawaroh Oktaviani - Geografi 2017


Halo, sobat geografi! Tahu gak sih kalian ada tempat refrensi murah untuk melepas penat? Dan, unik banget, nih, bayar semua kuliner dan kerajinan yang kita beli hanya menggunakan bambu! Seru, kan? Penasaran dimana tempatnya?

***


Nama tempatnya, yaitu Pasar Papringan. Pasar Papringan Ngadiprono terletak di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Tenang, setiap tikungan menuju pasar papringan ini terdapat anyaman bambu seperti rambu-rambu lalu lintas yang mengarahkan kita menuju pasar papringan. Jangan khawatir tersesat, ya. 

Identik dengan nama “pasar” seperti biasanya, pasar papringan menjual aneka kuliner dan kerajinan lokal dengan harga terjangkau. Pasar papringan juga menampilkan beberapa pertunjukan kesenian. Tapi, ada juga yang menjadi keunikan dari pasar ini, lho. Kuliner yang dijual di pasar ini tidak menggunakan MSG dan pengawet. Transaksi disini juga tidak menggunakan plastik yang membahayakan lingkungan. Dan, yang paling utama kulineran disini bayarnya pakai bambu! Tapi, bukan bambu runcing. Bambu yang dipakai disini disebut “Pring”. Jadi, sebelum memasuki area Pasar Papringan kita menukar uang rupiah dengan pring tersebut. Tiap pring nilainya Rp 2.000 dan dapat ditukarkan dengan kelipatan 2.000, 20.000 dan 50.000. Harga makanan paling mahal disini hanya 10.000. Murah banget, kan?




 Dan, usut punya usut, wilayah pasar papringan ini dulunya adalah tempat pembuangan sampah yang kemudian atas inisiatif seorang warga bernama Pak Singgih bersama pemuda desa akhirnya diubahlah tempat tersebut menjadi tempat kreatif. Pasar papringan bukan sekedar pasar biasa, di pasar ini dilengkapi dengan aneka permainan, perpustakaan serta bilik menyusui. 




Pasar Papringan ini hanya buka di waktu-waktu tertentu saja, nih, sobat geografi! Pasar papringan buka setiap minggu wage dan pon pukul 06.00 s.d. 12.00. Kalau ingin mampir, jangan kesiangan, karena setiap memasuki pukul 09.00 beberapa makanan sudah habis. Jadi, atur alarm kalian, ya!


Jadwal paling dekat, yaitu tanggal 30 Desember 2018. Buat agendamu!

Gambar diambil dari Instagram Pasar Papringan di @pasarpapringan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[LISIGER MEI] : Mengenang Kembali Jasa Pantograf Yang Hampir Terlupakan

Mengenang Kembali Jasa Pantograf Yang Hampir Terlupakan Oleh : Salsabila Pantograf adalah alat yang berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil sebuah peta atau gambar. Dengan menggunakan alat ini, seseorang dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. (Sumber: Koleksi penulis, 2006). Pantograf berbahan dasar potongan kayu berbentuk persegi panjang yang masing-masing potongan disatukan dengan baut. Cara membuatnya tidak sulit dan bahan-bahannya mudah kita temui di pasaran. Pertama-tama yang kalian lakukan ialah menyiapkan alat dan bahannya yaitu, empat batang kayu (dua batang kayu a dan b berukuran panjang 50 cm, dan batang kayu c berukuran 30 cm dan batang kayu d berukuran 20 cm), tiga buah baut, amplas, kuas, pernis, bor kayu, dan dua buah pensil. Selanjutnya cara pembuatan yang pertama ialah tandai setiap ujung kayu dengan jarak 1 cm, kemudian lubangi kayu dengan bor kayu. Amplas kayu agar lebih halus. Selanjutnya, panaskan kayu dengan api kecil ...

[LISIGER OKTOBER] Mengenal Lebih Dalam Kesenian Debus Asal Banten

Penulis : M. Gendra Mahdavikia - Geografi 2016 Pernahkah kalian mendengar atau melihat kesenian Debus? Apasih itu Debus? Debus merupakan kesenian bela diri yang berasal dari Banten. Kesenian ini mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa, misalnya kebal terhadap   senjata tajam, kebal terhadap air keras, dan lain- lain. Kesenian Debus merupakan kesenian yang dikombinasikan dengan seni tari, seni suara dan kebatinan yang bernuansa penuh magis. Dan dewasa ini kesenian debus biasanya dipertunjukkan sebagai pelengkap upacara adat, upacara magis dan untuk hiburan masyarakat. Pemain Debus merupakan pertunjukan seni secara berkelompok dengan jumlah pemain sebanyak 12 sampai 15 orang, yang masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut: 1. 1 orang juru gendang 2. 1 orang penabuh tembang 3. 2 orang penabuh dogdog tingtit 4. 1 orang penabuh kecrek 5. 4 orang sebagai penzikir 6. 5 orang pemain atraksi 7. 1 orang sebagai syekh     ...

[LISIGER AGUSTUS] Mengenal Morelia Viridis dari Timur Indonesia

Penulis : Rian Ariyanto - Geografi 2016 Sumber foto : imgur.com Green Tree Python / GTP ( Morelia Viridis ) atau yang biasa dikenal dengan nama Chondro banyak terdapat di Papua, Papua Nugini & Australia. Ular GTP masih satu keluarga dengan ular python lainnya, meskipun ia merupakan ular pohon hijau tapi GTP tidak berbisa. Ular GTP tinggal di habitat yang lembab dan bagian tropis yang hangat. GTP termasuk satwa yang mulai langka di tempat asalnya karena penghancuran habitat, perdagangan kulitnya & diburu untuk makanan dan obat kulit. Ular GTP sudah masuk kategori Apendiks II oleh CITES ( Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora ). Seperti kebanyakan ular pohon, GTP memangsa binatang pengerat dan unggas kecil. GTP dewasa berukuran panjang hingga 2,1 meter untuk spesimen yang besar, sedangkan untuk spesimen yang medium, GTP bisa mencapai panjang 1.8 meter. Chondro suka bergulung di pohon, melingkarkan diri dengan kuat di cabang po...