Penulis : Cynthia Putri H. - Geografi 2017
Orangutan
merupakan hewan endemik Indonesia yang hanya dapat ditemui di hutan Sumatra dan
Kalimantan. Hewan yang seharusnya dilindungi ini, terus mengalami penurunan
jumlah populasi. Jumlah hutan yang semakin tergerus, tergantikan oleh semakin
luasnya perkebunan kelapa sawit. Tak jarang, kasus yang melibatkan tewasnya
Orangutan dan peluru sebagai ancaman sering kali terjadi.
Belakangan
ini Indonesia menjadi sorotan media internasional. Mulai dari kisah Pony,
Orangutan yang bekerja sebagai pekerja seks, kisah Ozon si orangutan yang merokok
di Kebun Binatang Bandung, dan yang terbaru adalah pembantaian Orangutan yang
dianggap hama di perkebunan kelapa sawit.
Proses
otopsi orangutan yang ditemukan mati mengambang di Sungai Barito, Desa
Kalahien, Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Kamis (18/1/2018) sore.(Dok Centre for Orangutan Protection)
Kasus
pembantaian Orangutan sering kali dianggap masalah yang sepele. Sekitar 16
tahun terakhir telah terjadi lebih dari 100.000 kasus Orangutan terbunuh di
pulau Kalimantan. Para ilmuwan memprediksi, kemungkinan lebih dari 45.000
Orangutan lainnya lenyap dalam waktu 35 tahun ke depan. Hukum yang ada, tidak
membuat jera para oknum bahkan, kasus pembantaian Orangutan yang tak selesai
pun sering ditemui.
Entah,
Siapa yang harus bertanggung jawab atas masalah ini?
Orangutan
sebagai hewan endemik tidak lagi dihiraukan, tetapi Orangutan sebagai hama
perkebunan terus diperdengarkan. Habitat dan jumlah makanan yang semakin
menipis membuat Orangutan tidak ada pilihan lain selain ke perkebunan sawit
yang semakin meluas.
Beberapa
upaya yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi masyarakat, bahkan upaya
serupa juga dilakukan oleh pihak perkebunan kelapa sawit. Namun, hal tersebut
tidak juga mebuat Orangutan mendapatkan kesejateraan, melainkan ancaman yang
datang dari Habitatnya sendiri.
Sumber : BBC NEWS - Selama 16 tahun terakhir,
setidaknya 100.000 orangutan terbunuh di Kalimantan
Komentar
Posting Komentar