Penulis : Hadi Restu Fauzi - Geografi 2016
Psikologi seks adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari dan memahami mengenai hubungan seksual secara keseluruhan, baik itu
yang bersifat negatif maupun positif. Makna seks sendiri seringkali membuat
banyak kalangan yang mendengarnya menjadi sensitif adapun yang langsung
beranggapan negatif. Akan tetapi menurut hasil pengamatan, seks merupakan salah
satu aktivitas yang dianggap menyenangkan. Hal tersebut diperkuat dengan adanya
survey yang menyatakan bahwa melakukan hubungan seks dapat membuat seseorang
lebih baik secara emosional, lebih sehat, dan bahagia. Namun, di Indonesia
hubungan seksual dianggap sebagai perilaku yang menyimpang. Mengapa demikian? karena
di Indonesia banyak yang melakukan hal tersebut hanya untuk kepuasan nafsu
semata tanpa memperdulikan akibat apa yang akan dihadapi. Seperti yang sering
terjadi kini pada kalangan remaja bahkan anak usia dini yang menganggap sepele
tentang hubungan seksual. Kurangnya pengawasan dan pengetahuan yang diberikan
orang tua dan lingkungan sekitar, menjadi salah satu faktor utama penyebab seks
dikalangan remaja maupun anak-anak.
Pentingnya pengenalan psikologi seks sejak usia dini
bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai seks dan dampak
negatif dari seks. Lalu bagaimana cara mengenalkan seks pada anak? Yang
pertama, sebagai orang tua tentu kita ingin selalu ada dalam setiap proses
tubuh kembang anak, jadikan
situasi tersebut menjadi salah satu cara untuk mengenalkan seks pada anak
dengan cara memberikan kenyamanan dan memberikan ruang kepaada anak, agar anak
merasa nyaman sehingga bukan hanya menganggap kita sebagai orang tua akan
tetapi sebagai sahabatnya, dengan begitu akan lebih mudah memberikan
pengetahuan seks. Yang kedua, bukan hanya memberikan pengetahuan mengenai apa
itu seks saja akan tetapi kita harus memberikan contoh yang ada di kehidupan
nyata mengenai dampak negatif dari seks terutama dampak bagi anak dibawah umur
dan belum terikat dengan pernikahan. Ketiga, berikan pengawasan pada saat anak
sudah memiliki seorang teman, karena bagaimana pun kita memberikan pengenalan
psikologi seks sejak usia dini tapi tidak dilakukan pengawasan akan percuma.
Karena anak akan mempunyai dunianya ketika dia sudah memiliki banyak teman.
Kemudian peran orang tua dalam pengenalan psikologi
seks sejak usia dini sangat penting. Karena orang tua merupakan sekolah pertama
bagi sang anak, sehingga pengetahuan yang diserap anak akan jauh lebih maksimal
ketika orang tua memberikan pengetahuan-pengetahuan sejak dini. Pengetahuan
tersebut bukan akan berdampak positif untuk sekarang melainkan untuk masa yang
akan datang pula. Sehingga dalam hal ini tentu dapat mencegah tidakan yang
dapat merugikan anak dikemudian. Kurangnya perhatian orang tua, pengaruh
alkohol/minuman keras, bacaan remaja yang bermuatan seks, perilaku lesbianisme
pada remaja meningkat dan akibat penyalahgunaan teknologi komunikasi. Dapat
membuat anak terjerumus ke dalam lubang hitam pergaulan. Hal tersebut menjadi
alasan pentingnya pengenalan psikologi seks sejak usia dini.
Contoh sebuah
kasus di Tulungagung, “Siswa SD yang menghamili Siswi SMP” terdengar sangat
mengejutkan berbagai kalangan. Banyak yang bertanya juga, mengapa bisaterjadi?
Padahal usianya masih dibawah umur. Semuanya bisa terjadi begitu cepat jika
orang tua lupa akan member sebuah nasehat, arahan yang baik, dan perhatian
khusus. Setelah
di telusuri ternyata Siswa kelas V SD dan Siswi kelas IX SMP yang baru lulus
tersebut, ini bermula dari pertemuan di Pantai Gemah Tulungagung, keduanya
saling bertukar nomor telepon hingga berlanjut ke hubungan layaknya orang
dewasa. Lalu dirumah kosong milik Bocah SD itu menjadi lokasi pertama hubungan
intim. Sesudah itu keduanya berulang kali melakukan hubungan intim tersebut,
sampai pada akhirnya Siswi SMP tersebut berbadan dua (HAMIL). Walaupun kedua
orang tuanya sepakat menikahkan mereka berdua, Apakah akan timbul masalah baru
? Ya,
karena pernikahan usia dini berpotensi timbulnya keretakan dalam rumah tangga, dan kekerasan
dalam rumah tangga hingga perceraian, karena keduanya belum mempunyai
kematangan dalam mengurusi atau menangani kebutuhan rumah tangganya.
Dengan demikian, sebagai orang tua tentunya menjadi
sosok vital dalam menjaga dan memperhatikan pertumbuhan seorang anak, tentang
bagaimana memberi awalan pencerahan yang baik, nasehat demi nasehat agar
nantinya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Catatan
: menanggapi suatu bidang seks bukan berarti harus bersikap porno namun
menjadikan suatu bidang seks tersebut, sebagai ilmu pemahaman dalam menanggapi
suatu penyimpangan sosial dan memberikan solusi sekaligus pencegahan sedini
mungkin.
Komentar
Posting Komentar