Langsung ke konten utama

[LISIGER MEI] Keindahan yang Terpancar di Gunung Putri, Bandung Jawa Barat

Penulis : Ayu Handayani - Geografi 2017





Bicara mengenai pegunungan, Bandung Barat seakan tidak pernah habis akan keindahan tempat – tempat yang dapat digunakan sebagai destinasi wisata alam. Kali ini destinasi yang akan saya ulas adalah Gunung Putri, yang letaknya tidak jauh dari Gunung Tangkuban Parahu. Konon, keberadaan Gunung Putri tidak lepas dari sejarah Gunung Tangkuban Parahu, yaitu Sangkuriang yang sudah melegenda di masyarakat. Gunung Putri ini dipercaya sebagai tempat persembunyian Dayang Sumbi yang melarikan diri karena tidak ingin menikahi anaknya sendiri, Sangkuriang. Dari Gunung Putri inilah Sangkuriang menendang perahu yang sudah dibuatnya sampai terbalik dan menjelma menjadi Gunung Tangkuban Parahu.

Pada tahun 2017 dan dimana  saya bisa berkesempatan mendaki di gunung putri yang memililki ketinggian 1.587 mdpl dan ini adalah pertama kali mendaki, waktu yang ditempuh untuk mencapai puncak Gunung Putri pun relatif singkat, hanya 30 menit atau hampir 1 jam perjalanan pendakian sudah dapat merasakan semilir angin dari puncak Gunung Putri namun terkadang perjalanannya sangat curam dan terjal butuh ke hati-hatian. Tentu saja tergantung dengan kondisi fisik kita saat mendaki. Sesampainya di puncak Gunung Putri, dari puncak sini kita dapat melihat tipisnya kabut dipadu dengan hangatnya sinar matahari yang meninggalkan pemandangan patahan Lembang sejauh mata memandang, merasakan keindahan dan suasana ketenangan, meskipun perjalanan di gunung putri ini memang melelahkan untuk mendaki akan tetapi suasana di puncaknya sangat tidak mengecewakan sekali. Beralih dari keindahan alam yang disajikan di puncak Gunung Putri, kita akan menemukan sebuah bangunan tua yang disenyalir sebagai bangunan peninggalan kolonial Belanda. Bangunan ini dikenal dengan Benteng Gunung Putri atau Benteng Jayagiri. Sayangnya, kondisi bangunan ini memprihatinkan dan terbengkalai.

Hari semakin sore, matahari mulai mendung, dan angin mulai kencang berhembus, saatnya kembali ke bawah.  Untuk turun dari Gunung Putri kita melewati 2 jalur, jalur pertama melewati perkebunan sayuran dengan jarak tempuh 20-30 menit (jalur awal pendakian) atau jalur kedua melewati hutan pinus dengan jarak tempuh 1-2 jam, tinggal dipilih sesuai dengan pemandangan yang ingin dilihat


Gunung putri ini memiliki jalur turun di gunung ini sangat lah aman dan tidak berbahaya sudah terdapat tangga di sepanjang arah turun ke parkiran di tempat tersebut. Keindahan yang ada di gunung putri ini mengisahkan ke kekaguman terhadap keindahan alam di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[LISIGER MEI] : Mengenang Kembali Jasa Pantograf Yang Hampir Terlupakan

Mengenang Kembali Jasa Pantograf Yang Hampir Terlupakan Oleh : Salsabila Pantograf adalah alat yang berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil sebuah peta atau gambar. Dengan menggunakan alat ini, seseorang dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. (Sumber: Koleksi penulis, 2006). Pantograf berbahan dasar potongan kayu berbentuk persegi panjang yang masing-masing potongan disatukan dengan baut. Cara membuatnya tidak sulit dan bahan-bahannya mudah kita temui di pasaran. Pertama-tama yang kalian lakukan ialah menyiapkan alat dan bahannya yaitu, empat batang kayu (dua batang kayu a dan b berukuran panjang 50 cm, dan batang kayu c berukuran 30 cm dan batang kayu d berukuran 20 cm), tiga buah baut, amplas, kuas, pernis, bor kayu, dan dua buah pensil. Selanjutnya cara pembuatan yang pertama ialah tandai setiap ujung kayu dengan jarak 1 cm, kemudian lubangi kayu dengan bor kayu. Amplas kayu agar lebih halus. Selanjutnya, panaskan kayu dengan api kecil ...

[LISIGER OKTOBER] Mengenal Lebih Dalam Kesenian Debus Asal Banten

Penulis : M. Gendra Mahdavikia - Geografi 2016 Pernahkah kalian mendengar atau melihat kesenian Debus? Apasih itu Debus? Debus merupakan kesenian bela diri yang berasal dari Banten. Kesenian ini mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa, misalnya kebal terhadap   senjata tajam, kebal terhadap air keras, dan lain- lain. Kesenian Debus merupakan kesenian yang dikombinasikan dengan seni tari, seni suara dan kebatinan yang bernuansa penuh magis. Dan dewasa ini kesenian debus biasanya dipertunjukkan sebagai pelengkap upacara adat, upacara magis dan untuk hiburan masyarakat. Pemain Debus merupakan pertunjukan seni secara berkelompok dengan jumlah pemain sebanyak 12 sampai 15 orang, yang masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut: 1. 1 orang juru gendang 2. 1 orang penabuh tembang 3. 2 orang penabuh dogdog tingtit 4. 1 orang penabuh kecrek 5. 4 orang sebagai penzikir 6. 5 orang pemain atraksi 7. 1 orang sebagai syekh     ...

[LISIGER AGUSTUS] Mengenal Morelia Viridis dari Timur Indonesia

Penulis : Rian Ariyanto - Geografi 2016 Sumber foto : imgur.com Green Tree Python / GTP ( Morelia Viridis ) atau yang biasa dikenal dengan nama Chondro banyak terdapat di Papua, Papua Nugini & Australia. Ular GTP masih satu keluarga dengan ular python lainnya, meskipun ia merupakan ular pohon hijau tapi GTP tidak berbisa. Ular GTP tinggal di habitat yang lembab dan bagian tropis yang hangat. GTP termasuk satwa yang mulai langka di tempat asalnya karena penghancuran habitat, perdagangan kulitnya & diburu untuk makanan dan obat kulit. Ular GTP sudah masuk kategori Apendiks II oleh CITES ( Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora ). Seperti kebanyakan ular pohon, GTP memangsa binatang pengerat dan unggas kecil. GTP dewasa berukuran panjang hingga 2,1 meter untuk spesimen yang besar, sedangkan untuk spesimen yang medium, GTP bisa mencapai panjang 1.8 meter. Chondro suka bergulung di pohon, melingkarkan diri dengan kuat di cabang po...