Langsung ke konten utama

Introduction Kelompok Studi Geografi UNJ

   

      Kelompok Studi Geografi atau yang lebih dikenal dengan sebutan KSG, adalah Organisasi internal didalam Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. KSG berada dibawah naungan Departemen Edukasi Badan Eksekutif Mahasiswa Prodi (BEMP) Geografi, yang bertujuan mewadahi minat mahasiswa prodi geografi dalam dunia pendidikan serta penalaran ilmiah dan literasi.

      Organisasi ini memiliki prinsip kerja sama, musyawarah, dan gotong royong, serta bersifat kekeluargaan dan keberagaman dalam memajukan minat dan bakat mahasiswa geografi UNJ. Setiap anggota diharap dapat bekerjasama dengan baik dan profesional antar sesama, mengedepankan komunikasi yang baik sehingga dapat menumbuhkan keharmonisan dalam berorganisasi, dan saling membantu serta tolong-menolong antar sesama anggota. Dalam KSG kami tidak menuntut anggota yang "bisa dalam segala hal", namun kami lebih mengutamakan anggota yang "mau dan berkeinginan kuat untuk belajar", karena disini adalah wadah bagi kita untuk mengembangkan diri dan tentunya belajar bersama dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

VISI DAN MISI KELOMPOK STUDI GEOGRAFI UNJ
Visi : 
  • Menjadi wadah mahasiswa geografi dalam mengembangkan karakteristik budaya ilmiah yang kreatif, informatif, solutif, dan prestatif.

Misi :

1. Menciptakan budaya ilmiah dalam organisasi melalui kajian, penulisan, dan publikasi ilmiah geografi dengan mengadakan kegiatan keilmiahan yang berkaitan dengan kebutuhan pembelajaran mahasiswa geografi secara rutin.

2. Menciptakan mahasiswa geografi yang berwawasan dan berpengetahuan luas dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang mampu berkontributif dan solutif.



      Struktural Kepengurusan Kelompok Studi Geografi UNJ dipimpin oleh seorang Ketua. Tidak sendiri, Ketua dibantu oleh Sekretaris dan Bendahara yang tergabung dalam Badan Pengurus Harian Inti (BPHI) KSG, serta dibantu oleh para Kepala Divisi dalam mengkader para anggota.

       Pada awalnya KSG UNJ memilik 3 Divisi yaitu ; (1) Penulisan dan Media Pembelajaran [PMP], (2) Penelitian dan Pengembangan [LITBANG], (3) Informasi dan Komunikasi [INFOKOM]. Namun saat ini Divisi KSG dipersempit ranahnya sehingga sekarang hanya memiliki 2 Divisi saja.

Divisi baru KSG saat ini adalah :

(1) Perencanaan Pengembangan Pembelajaran [P3], merupakan penggabungan dari divisi PMP dan juga LITBANG. 

Kemudian (2) Publikasi Informasi dan Komunikasi [PIK] yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari divisi INFOKOM. 


...................................................................................................................................................................


Pengurus dan Anggota KSG UNJ Periode 2017-2018.
                                             



KSG sedang melangsungkan salah satu proker nya yaitu BACAN "Bantuan Cara Penulisan"
        


 Acara kumpul rutin bersama KSG UNJ


(Editor : Rifqi Taufiqurramadhan)                                                         

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[LISIGER MEI] : Mengenang Kembali Jasa Pantograf Yang Hampir Terlupakan

Mengenang Kembali Jasa Pantograf Yang Hampir Terlupakan Oleh : Salsabila Pantograf adalah alat yang berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil sebuah peta atau gambar. Dengan menggunakan alat ini, seseorang dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. (Sumber: Koleksi penulis, 2006). Pantograf berbahan dasar potongan kayu berbentuk persegi panjang yang masing-masing potongan disatukan dengan baut. Cara membuatnya tidak sulit dan bahan-bahannya mudah kita temui di pasaran. Pertama-tama yang kalian lakukan ialah menyiapkan alat dan bahannya yaitu, empat batang kayu (dua batang kayu a dan b berukuran panjang 50 cm, dan batang kayu c berukuran 30 cm dan batang kayu d berukuran 20 cm), tiga buah baut, amplas, kuas, pernis, bor kayu, dan dua buah pensil. Selanjutnya cara pembuatan yang pertama ialah tandai setiap ujung kayu dengan jarak 1 cm, kemudian lubangi kayu dengan bor kayu. Amplas kayu agar lebih halus. Selanjutnya, panaskan kayu dengan api kecil ...

[LISIGER OKTOBER] Mengenal Lebih Dalam Kesenian Debus Asal Banten

Penulis : M. Gendra Mahdavikia - Geografi 2016 Pernahkah kalian mendengar atau melihat kesenian Debus? Apasih itu Debus? Debus merupakan kesenian bela diri yang berasal dari Banten. Kesenian ini mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa, misalnya kebal terhadap   senjata tajam, kebal terhadap air keras, dan lain- lain. Kesenian Debus merupakan kesenian yang dikombinasikan dengan seni tari, seni suara dan kebatinan yang bernuansa penuh magis. Dan dewasa ini kesenian debus biasanya dipertunjukkan sebagai pelengkap upacara adat, upacara magis dan untuk hiburan masyarakat. Pemain Debus merupakan pertunjukan seni secara berkelompok dengan jumlah pemain sebanyak 12 sampai 15 orang, yang masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut: 1. 1 orang juru gendang 2. 1 orang penabuh tembang 3. 2 orang penabuh dogdog tingtit 4. 1 orang penabuh kecrek 5. 4 orang sebagai penzikir 6. 5 orang pemain atraksi 7. 1 orang sebagai syekh     ...

[LISIGER AGUSTUS] Mengenal Morelia Viridis dari Timur Indonesia

Penulis : Rian Ariyanto - Geografi 2016 Sumber foto : imgur.com Green Tree Python / GTP ( Morelia Viridis ) atau yang biasa dikenal dengan nama Chondro banyak terdapat di Papua, Papua Nugini & Australia. Ular GTP masih satu keluarga dengan ular python lainnya, meskipun ia merupakan ular pohon hijau tapi GTP tidak berbisa. Ular GTP tinggal di habitat yang lembab dan bagian tropis yang hangat. GTP termasuk satwa yang mulai langka di tempat asalnya karena penghancuran habitat, perdagangan kulitnya & diburu untuk makanan dan obat kulit. Ular GTP sudah masuk kategori Apendiks II oleh CITES ( Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora ). Seperti kebanyakan ular pohon, GTP memangsa binatang pengerat dan unggas kecil. GTP dewasa berukuran panjang hingga 2,1 meter untuk spesimen yang besar, sedangkan untuk spesimen yang medium, GTP bisa mencapai panjang 1.8 meter. Chondro suka bergulung di pohon, melingkarkan diri dengan kuat di cabang po...